Eastern Traffic: Interaksi Realita Kehidupan Melalui Musik

loading...
Cibiran miring untuk industri musik yang dikategorikan sebagai arus utama di Indonesia seakan tak pernah berhenti. Kali ini muncul satu kelompok musik yang menamakan kelompoknya Eastern Traffic. Mereka ingin menaklukkan industri musik mayor dan (juga ternyata) indie secara global. Cukup tegas.
Rilisan pers mereka menyebutkan bahwa musik mereka lahir dari lima makhluk hidup yang multi genetika dimana musik mereka sebagai simbol kebebasan berinteraksi dengan realita kehidupan. Dalam artian Eastern Traffic ingin menerangkan musik yang mereka hadirkan memang dari kreativitas lima orang tersebut.
Mereka telah merilis mini album berjudul Born To Be Free. Sebuah mini album yang memang berdasar dari pernyataan diatas. Terdiri dari lima lagu dimana empat diantaranya berbahasa Inggris.
Untuk single sendiri, Eastern Traffic memilih sebuah lagu cinta berjudul “I’m Not”. Dengan latar belakang vokalis (laki-laki), mempunyai seorang pacar dengan sifat pencemburu. Pacarnya menganggap bahwa gaya anak hidup anak band tak bisa lepas dari perempuan disekelilingnya.
Lirik dalam lagu tersebut dijelaskan laki-laki itu menepis cemburu pacarnya dengan mengatakan sebaliknya. Ya, memang menjadi sangat wajar seorang laki-laki untuk sekedar bersilat lidah. Sebuah lagu yang diangkat dari jejalnya pemberitaan arus musik utama melalui infotainment terkait stereotip anak band. Melalui infotainment hal tidak penting menjadi penting untuk diolah.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih